Kemajuan teknologi yang begitu pesat dalam bidang visual terlihat dengan kental pada industri game dan film.
Hal ini untuk sebagian orang menjadi kekhawatiran yang besar, mengingat nantinya tidak akan ada bedanya antara gambar manusia yang dibuat di komputer dengan manusia asli.
Fenomena membaurnya dunia maya dengan dunia asli tersebut disebut kemampuan melampaui Uncanny Valley.
Uncanny Valley adalah "lembah" teoritis yang menunjukkan kualitas grafis meningkat namun dengan hasil kurang enak dipandang mata. Sebelum memasuki lembah itu adalah area grafis "kartun" yang, meskipun tidak realistis, lebih sedap dipandang.
Kualitas grafis saat ini, ketika mencoba menampilkan wujud realistis, kerap mewujudkan fenomena Uncanny Valley, yaitu gambarnya jadi tampak "menyeramkan" dibandingkan asli.
Menurut perusahaan pembuat visual effect nomor satu di dunia saat ini, Industrial Light & Magic (ILM) dari LucasArts – industri game akan melewati batas Uncanny Valley tersebut dalam waktu 10 tahun lagi.
Hal ini dikemukakan oleh Kim Libreri, ILM Visual Effect Supervisor dalam wawancara dengan CVG ketika membahas mengenai tampilan visual game StarWars 1313 yang luar biasa.
"Sepuluh tahun dari sekarang saya yakin kita semua akan sampai ke titik di mana tampilan di film dan game tidak akan berbeda dengan dunia , apalagi bila menghitung cepatnya perkembangan generasi console, perkembangan teknologi video, dan hardware dari ATI," ujar Kim.
Pendapat senada juga dilontarkan Christoph Hartmann, pimpinan dari 2K . "Akan sangat sulit untuk mengembangkan game sampai tampilan game tersebut berubah ke tahap photorealistic," tegasnya.
Ia juga menambahkan pentingnya kualitas visual seperti kenyataan untuk memperkuat emosi dari game tersebut.
Hal ini untuk sebagian orang menjadi kekhawatiran yang besar, mengingat nantinya tidak akan ada bedanya antara gambar manusia yang dibuat di komputer dengan manusia asli.
Fenomena membaurnya dunia maya dengan dunia asli tersebut disebut kemampuan melampaui Uncanny Valley.
Uncanny Valley adalah "lembah" teoritis yang menunjukkan kualitas grafis meningkat namun dengan hasil kurang enak dipandang mata. Sebelum memasuki lembah itu adalah area grafis "kartun" yang, meskipun tidak realistis, lebih sedap dipandang.
Kualitas grafis saat ini, ketika mencoba menampilkan wujud realistis, kerap mewujudkan fenomena Uncanny Valley, yaitu gambarnya jadi tampak "menyeramkan" dibandingkan asli.
Menurut perusahaan pembuat visual effect nomor satu di dunia saat ini, Industrial Light & Magic (ILM) dari LucasArts – industri game akan melewati batas Uncanny Valley tersebut dalam waktu 10 tahun lagi.
Hal ini dikemukakan oleh Kim Libreri, ILM Visual Effect Supervisor dalam wawancara dengan CVG ketika membahas mengenai tampilan visual game StarWars 1313 yang luar biasa.
"Sepuluh tahun dari sekarang saya yakin kita semua akan sampai ke titik di mana tampilan di film dan game tidak akan berbeda dengan dunia , apalagi bila menghitung cepatnya perkembangan generasi console, perkembangan teknologi video, dan hardware dari ATI," ujar Kim.
Pendapat senada juga dilontarkan Christoph Hartmann, pimpinan dari 2K . "Akan sangat sulit untuk mengembangkan game sampai tampilan game tersebut berubah ke tahap photorealistic," tegasnya.
Ia juga menambahkan pentingnya kualitas visual seperti kenyataan untuk memperkuat emosi dari game tersebut.
sumber : kompas.com