Sabtu, 04 Agustus 2012

Berbagai Fakta Ilmiah Tentang Kucing



Kucing merupakan salah satu binatang peliharaan, bahkan sebagian orang menjadikan kucing sebagai sahabat yang paling setia. Kucing adalah teman bermain, teman tidur, teman berkelahi (jika makanan di rampok kucing) dan lain-lain. Tapi tahukah anda, penelitian dan fakta ilmiah tentang kucing?
Hasil Penelitian Laboratorium Tentang Kucing
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dari berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, seperti punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan.
Disamping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Selain itu, diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan mengusap lidah. Penelitian ini dilakukan di rumah sakit Hamdan dan Rumah sakit Yaman di Damaskus.
Adapun hasil yang didapatkan adalah:
  • Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.

  • Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.

  • Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.

  • Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.

  • Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.

  • Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Fakta Ilmiah Tentang Kucing I
Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.
Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Fakta Ilmiah Tentang Kucing II
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Fakta Ilmiah Tentang Kucing III
Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.
Komentar Para Dokter Peneliti Tentang Kucing
  1. Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.

  2. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.

  3. Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.

  4. Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)

  5. Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.

  6. Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.

Fakta Ilmiah Tambahan tentang Kucing
Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress.
Tetapi Kita tetap perlu waspada, karena beberapa penelitian lain menunjukkan adanya penyakit yang bisa disebabkan oleh kucing. Bulu kucing bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan ada yang mengandung bakteri yang bisa membayakan bagi ibu hamil. Serta kotoran kucing mengandung bakteri yang berbahaya, tentunya jika kucing tersebut buang kotoran disembarang tempat.
Tetapi yang jelas adalah, kucing merupakan salah satu jenis binatang kesayangan yang menggemaskan.
 
 sumber : www.psychologymania.com