Kamis, 21 Maret 2013

Gereja Ini Jadi tempat Sholat Kaum Muslim

Gereja Santo Yohanes Penginjil di Kota Aberdeen, Skotlandia, ini menjadi gereja pertama di Skotlandia yang turut menjadi tempat kaum muslim melaksanakan salat.

Stasiun televisi STV melaporkan, Senin (18/3), Gereja Santo Yohanes Penginjil saat ini juga menjadi tempat bagi ratusan umat Islam ingin melaksanakan salat lima waktu saban harinya. Ini lantaran sebelumnya masjid yang terletak dekat daerah itu sangat kecil dan memaksa mereka harus melaksanakan salat di luar ruangan.

Bagian ruang utama gereja itu saat ini telah diserahkan dari Pendeta Isaac Poobalan kepada Imam Ahmad Megharbi dan jemaahnya. Terkadang, jika memang jemaah yang datang banyak, mereka juga menggunakan kapel utama di gereja itu untuk melaksanakan salat.

Meskipun ada beberapa kejadian serupa di mana gereja juga dipergunakan bagi umat Islam untuk melakukan salat seperti di beberapa wilayah di Amerika Serikat, namun kepala Gereja Santo Yohanes Penginjil percaya gereja ini sebagai yang pertama menjadi gereja yang juga digunakan kaum muslim di Skotlandia.

Poobalan (50 tahun) mengatakan dirinya pernah berada di dalam lingkungan Islam ketika besar di India dan hal ini telah membantu dia untuk memahami bahwa baik umat Islam dan Kristen dapat berdoa bersama-sama di Aberdeen.

"Berdoa tidak pernah salah. Pekerjaan saya justru membuat agar orang berdoa. Masjid yang biasa dipakai umat Islam di sini terkadang penuh, dan jika sudah penuh mereka sampai salat di luar dengan keadaan berangin dan hujan," ucap dia.

"Saya tahu saya tidak dapat membiarkan hal ini terjadi sebab itu sama saja saya telah mengabaikan Alkitab yang mengajarkan bagaimana seharusnya kita memperlakukan sesama kita dengan baik," lanjut Poobalan.

Dia mengatakan ketika dirinya menjelaskan hal ini kepada jemaat gereja terkait situasi yang dihadapi umat Islam di daerah itu, seorang jemaat bahkan langsung mengatakan bahwa dia tidak masalah jika gereja itu dipakai juga buat kaum muslim. Ketika itu, dia merasa bahwa tidak ada masalah dari para jemaat.

"Namun, ketika saya ingin berbicara kepada Imam Ahmad mengenai hal ini sempat ada keragu-raguan apakah mereka mau menerima tawaran dari kami sebab ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Tetapi, mereka langsung menyambut tawaran kami dan hal ini dapat menjadi hubungan yang positif," ujar Poobalan.

"Apa yang terjadi di sini sangat spesial dan saya rasa tidak masalah mengulangi hal seperti ini di seluruh Skotlandia. Hubungan ini sangat dipenuhi rasa saling menghormati," ucap Imam Ahmad Megharbi.

Uskup Aberdeen, Hugh Edward Gilbert, mengatakan dirinya berharap apa yang dilakukan baik kaum muslim dan Nasrani di Aberdeen dapat mengejutkan semua pihak.

"Inilah yang terjadi antara Gereja Santo Yohanes Penginjil dan masjid di daerah itu. Semua orang bisa melakukan sesuatu secara lokal dan jika ada banyak orang melakukan hal itu maka sesuatu yang besar mungkin saja dapat terjadi secara global. Itu sebabnya mata dunia berada di Aberdeen," ujar Gilbert.



sumber
http://www.merdeka.com/dunia/gereja-ini-jadi-tempat-salat-umat-muslim-skotlandia.html