Imlek sama halnya dengan tahun baru masehi atau tahun baru hijriah umat Islam. Tahun baru Tionghoa ini dirayakan setiap tahunnya, sesuai dengan perhitungan tahun China. Dalam perayaan Imlek ini, rakyat Tionghoa mempunyai tradisi uniknya sendiri. Mau tau tradisi-tradisi unik seperti apa yang biasa mereka lakukan? Ini dia:
Membersihkan Rumah Sebelum Hari H Tiba
Sebelum hari tahun baru Imlek tiba, dikenal tradisi membersihkan rumah. Sangat penting untuk memastikan kondisi rumah dalam keadaan bersih. Apa sih maknanya? Tradisi ini merupakan lambang keyakinan bahwa rumah akan bersih dari keburukan dan siapmenerima keberuntungan di tahun yang baru.
Mendekorasi Ulang Rumah
Selain dibersihkan, rumah juga didekorasi menjelang Imlek. Pintu dan jendela di cat ulang, serta ditempeli kertas yang bertuliskan kalimat atau kata-kata baik. Dekorasibiasanya dominan menggunakan warna merah, yang bagi etnis Tionghoa melambangkan sesuatu yang sejahtera dan kuat, serta membawa keberuntungan.
Pakaian dan Sepatu Baru
Tradisi menjelang Imlek lainnya adalah membeli pakaian dan juga sepatu baru, serta menggunting rambut. Pakaian baru yang dikenakan pada hari Imlek biasanya berwarna merah atau warna terang lainnya. Apa maksudnya? Warga Tionghoa percaya pentingnya penampilan dan sikap baru yang optimis menghadapi masa depan. Harapannya, masa depan tetap terang dengan kamakmuran dan rizki
Melunasi atau Mengurangi Hutang
http://informasigila.blogspot.com/2012/01/tradisi-unik-seputar-perayaan-imlek.html
Ikuti @WahUnyunya
Membersihkan Rumah Sebelum Hari H Tiba
Sebelum hari tahun baru Imlek tiba, dikenal tradisi membersihkan rumah. Sangat penting untuk memastikan kondisi rumah dalam keadaan bersih. Apa sih maknanya? Tradisi ini merupakan lambang keyakinan bahwa rumah akan bersih dari keburukan dan siapmenerima keberuntungan di tahun yang baru.
Mendekorasi Ulang Rumah
Selain dibersihkan, rumah juga didekorasi menjelang Imlek. Pintu dan jendela di cat ulang, serta ditempeli kertas yang bertuliskan kalimat atau kata-kata baik. Dekorasibiasanya dominan menggunakan warna merah, yang bagi etnis Tionghoa melambangkan sesuatu yang sejahtera dan kuat, serta membawa keberuntungan.
Pakaian dan Sepatu Baru
Tradisi menjelang Imlek lainnya adalah membeli pakaian dan juga sepatu baru, serta menggunting rambut. Pakaian baru yang dikenakan pada hari Imlek biasanya berwarna merah atau warna terang lainnya. Apa maksudnya? Warga Tionghoa percaya pentingnya penampilan dan sikap baru yang optimis menghadapi masa depan. Harapannya, masa depan tetap terang dengan kamakmuran dan rizki
Melunasi atau Mengurangi Hutang
Menjelang tahun baru, warga Tionghoa melunasi atau mengurangi jumlah hutang sebagai salah satu tradisi. Harapannya, pada tahun selanjutnya tidak terbebani dengan hutang.
Makna tradisi membagikan angpao pada saat Imlek ini adalah berkaitan dengan transfer energi dan kesejahteraan. Orang yang sudah berkeluarga memberikan rizki kepada orang tua dan anak-anaknya. Begitu juga orang yang cukup mampu, harus berbagi rizki dengan yang tidak mampu.
Liong/Naga dan Barongsai
Tradisi ini adalah tradisi wajib pada perayaan Imlek. Dalam kepercayaan warga Tionghoa, Liong dan Barongsai merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan. Pertunjukan tarian singa dan naga ini dipercaya bisa membawa hoki.
Liong/Naga dan Barongsai
Tradisi ini adalah tradisi wajib pada perayaan Imlek. Dalam kepercayaan warga Tionghoa, Liong dan Barongsai merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan. Pertunjukan tarian singa dan naga ini dipercaya bisa membawa hoki.
Menyajikan dan Makan Makanan Khusus
Hidangan yang disajikan pada perayaan imlek biasanya minimal terdiri dari 12 macam masakan dan 12 macam kue. Ini melambangkan 12 macam Shio. Seluruh hidangan didoakan bersama-sama dengan keluarga. Masing-masing makanan memiliki makna tersendiri. Misalnya, Siu Mie melambangkan panjang umur dan kemakmuran, lapis legit melambangkan rizki berlapis-lapis, Ikan sebagai simbol air, serta Bebek atau Ayam utuh sebagai lambing untuk udara.
Hidangan yang disajikan pada perayaan imlek biasanya minimal terdiri dari 12 macam masakan dan 12 macam kue. Ini melambangkan 12 macam Shio. Seluruh hidangan didoakan bersama-sama dengan keluarga. Masing-masing makanan memiliki makna tersendiri. Misalnya, Siu Mie melambangkan panjang umur dan kemakmuran, lapis legit melambangkan rizki berlapis-lapis, Ikan sebagai simbol air, serta Bebek atau Ayam utuh sebagai lambing untuk udara.
Ada juga makanan yang pantang di makan saat Imlek. Warga Tionghoa biasanya pantang menyajikan dan makan bubur ketika Imlek. Bubur dianggap sebagai simbol kemiskinan. Pantangan lain berkaitan dengan makanan pada perayaan Imlek adalah membalik ikan. Ikan yang dihidangkan tidak boleh dibalik posisinya. Jadi, kalaupun ingin mengambil daging pada sisi lain ikan, posisinya harus tetap dipertahankan. Ikan itu juga tidak boleh habis, melainkan disisakan untuk acara makan keesokan harinya. Ini melambangkan nilai surplus untuk tahun berikutnya.
Sumberhttp://informasigila.blogspot.com/2012/01/tradisi-unik-seputar-perayaan-imlek.html
Ikuti @WahUnyunya