Saat kita menjadi orangtua, minggu dan bulan berlalu, siang dan malam silih berganti. Dan waktu terasa abadi saat kita menikmati bagian terbaik sebagai orangtua. Keberhasilan yang sedikit rasanya seperti sudah mencapai puncak gunung tertinggi, dan apabila cita-cita sudah berhasil dicapai, hati kita pun serasa meledak dalam kegembiraan. Ya, peran sebagai orangtua adalah sebuah perjuangan yang unik, dan hanya sedikit hal dalam kehidupan yang sebanding dengan kebahagiaan itu, seperti yang akan dipaparkan berikut ini.
Saat kelahiran bayi
Barangkali istilah “kesenangan” adalah kurang pas untuk menggambarkan saat-saat kelahiran bayi; bagi banyak pasangan persalinan dan kelahiran adalah hal yang menakutkan, namun setiap pasangan akan tetap bertahan menghadapinya. Dan ketika hal tersebut berhasil dilalui walaupun dengan begitu sulit, akhirnya pengalaman indah itu telah menganugerahkan sebuah penghargaan akan kehidupan. Itu adalah benar-benar sebuah keajaiban. Betapapun, tubuh seorang ibu telah menunaikan tugasnya lebih baik daripada yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan manapun:. merencanakan dan kemudian meluncurkan produk baru hanya dalam waktu sembilan bulan. Tanpa harus ada rancangan anggaran, presentasi atau pun rencana pemasaran.
Saat pertama keluar rumah
Sebelum bayi dibawa jalan-jalan ke luar rumah biasanya dia diselimuti rapat-rapat, ditutupi kepalanya dengan topi, dimasukkan ke dalam keranjang, dan kemudian dimasukkan ke dalam kereta bayi. Dengan penuh perasaan kuatir kita sering kali bolak-balik menengok keadaan bayi kita sebelum kita mengajaknya berjalan-jalan. Kereta bayi kemudian didorong secara perlahan ke seputar komplek dan hanya dalam udara yang hangat. Dan ketika kemudian sudah tiba di rumah kembali, kita bersyukur bahwa kita dan bayi kita sudah pulang dalam keadaan selamat. Hal ini barangkali seperti sebuah keberhasilan yang tidak berarti, tetapi dengan pengalaman ini kepercayaan diri kita seperti bertambah. Maka sejak saat itu banyak hal menjadi mungkin untuk dilakukan bersama bayi kita.
Latihan kecil
Ya! Adalah hal yang mengagumkan bagaimana bergairahnya kita ketika berhasil mengikat tali popok bayi kita. Kita barangkali kuatir kalau-kalau bayi kita akan terlepas dari diapers yang dikenakannya pada saat kita tertidur. Tiada hal yang lebih membahagiakan selain melihat kemajuan yang berhasil dicapai bayi kita yang berumur 3 tahun ketika ia berhasil duduk di toilet pada saat buang air. Sepertinya akan ada banyak uang yang bisa dihemat untuk membeli diapers. Jumlahnya mungkin bisa untuk mengongkosinya mendaftar ke perguruan tinggi bila nanti sudah besar.
Makan Bersama Keluarga
Sebagai orangtua, kita belajar kembali bagaimana caranya memasak makanan yang sehat, alih-alih memesan makanan dari luar. Bahkan akan menjadi lebih baik apabila kita berbicara dengan keluarga kita pada saat makan. Kita akan saling berbagi informasi mengenai sekolah anak kita dan apa-apa yang sudah dipelajarinya. Kita akan mendengarkan bagaimana pandangnya tentang hal-hal yang sedang terjadi. Mungkin kita akan tertawa bersama pasangan kita. Memang tidak semua makanan yang dimakan akan terasa begitu memuaskan, namun menyediakan waktu untuk berbagi pada saat makan dengan keluarga itulah yang penting. Pada suatu saat nanti kita akan menuai manfaatnya.
Waktu untuk bermain
Pada saat bermain dengan anak orang tua diibaratkan seperti berada di mesin waktu. Kita berpindah dari suatu permainan ke permainan yang lain, bermain boneka-boneka, bermain petak umpet dan bermain dengan binatang kesayangan. Bermain dengan anak kita akan membangkitkan ingatan kita kembali akan masa kecil, perasaan yang sudah lama terlupakan. Setiap kali bermain membuat bangunan dengan Lego, berdandan seperti seorang puteri, atau permainan lainnya, kita akan menemukan kembali sebuah pemikiran kreatif, yang di dunia orang dewasa mungkin sangat jarang ditemukan. Biasanya akan terasa sulit bermain bersama anak kita setelah habis jam kantor – tanpa harus berpikir mengenai tenggat waktu pekerjaan yang dibebankan kantor kepada kita – tetapi sekali saja kita berhasil membebaskan pikiran kita, maka kita akan dapat menikmati saat-saat bersama anak kita dan serasa ingin selamanya.
Pelukan dan ciuman
Barang kali berupa ciuman sekilas yang diam-diam diberikan di pipi pada saat anak kita tidur. Atau pelukan yang hangat sebelum berangkat ke kantor yang kemudian dibalas oleh anak kita dengan pelukan dan ciuman khas anak-anaknya. Balasan itu seakan membangkitkan daya hidup kita, seperti campuran kopi dengan gula yang diminum di pagi hari. Pengungkapan rasa kasih sayang mungkin akan semakin berkurang seiring makin dewasanya anak-anak kita.
Anak adalah cerminan kita
Anak kita mungkin mempunyai selera humor yang diwarisinya dari kita, sehingga ia bisa menghibur pasangan kita yang sedang sedih. Sungguh bagus karena anak kita tidak mewarisi kelemahan kita yang tidak bisa memperbaiki perbedaan yang ada yang akan mengkibatkan keretakan hubungan. Pengamatan kita akan ciri-ciri fisik dan kepribadian yang menjelma secara alami pada anak-anak kita – dan yang selebihnya, syukurlah, tidak mewujud – adalah salah satu bagian yang paling memuaskan dari pengawasan tumbuh kembang anak-anak kita.
Menemukan Hobi Baru
Anak-anak memperkenalkan kepada kita hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh kita bahwa akan begitu menyenangkan. Sebelum mempunyai anak, misalnya kita sama sekali tidak mengenal mainan peralatan konstruksi. Sekarang kita bisa mengenali sebuah mesin berat dari jarak jauh sambil kita berkendara dalam kecepatan tinggi – dan kita merasa sangat bergairah akan hal itu. Kalau kita sebenarnya tidak begitu menyukai olah raga, kita bisa kaget bahwa ternyata anak kita bisa menjadi anggota tim basket. Seandainya pendengaran musikal kita jelek, mungkin saja anak kita bisa menjadi pemain utama di sekolah musik. Yang pasti anak-anak kita telah memperluas dunia kita, membuatnya menjadi tempat yang menyenangkan.
Membangkitkan kenangan akan cinta dan patah hati yang pertama.
Ketika anak-anak kita jatuh cinta terhadap lawan jenis untuk pertama kalinya, kita akan dibikin pusing oleh gejolak perasaan anak remaja ingusan, apalagi bila mereka mengalami ciuman pertama yang membara – dan hal-hal pertama lainnya. Tapi kemudian, ketika kita menyaksikan anak kita menunggu panggilan telepon dari pacarnya pada kencan berikutnya, dan ternyata pacarnya yang ditunggu tidak datang. Hati kita terasa sedih karena ikut merasakan kekecewaannya, tetapi kita bersyukur karena tidak harus merasakan sakit hati remaja seperti itu. Cinta pertama adalah kenangan terindah yang harus dialami sendiri.
Hari Wisuda
Apakah kelulusan di jenjang taman kanak kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, perguruan tinggi, atau yang lainnya, hari itu anak kita secara formal menjalani dari satu jenjang ke jenjang pendidikan berikutnya. Walaupun hal tersebut sangat mendebarkan, namun cukup melegakan seperti berlalunya sebuah beban kecil. Kekuatiran kita yang mendalam akan kemampuan anak kita telah digantikan oleh kegembiraan yang meluap-luap akan masa depan mereka. Dan juga kebanggaan akan kerja keras kita dengan pasangan yang telah berhasil menanamkan pendidikan kepada mereka mulai dari mengenal abjad sampai dengan mereka lulus sarjana.
Menemukan kembali pasangan kita
Kita mengira telah mengetahui hal lain tentang dirinya, tetapi keberadaan anak telah memberikan sebuah peran kepada pasangan kita yaitu sebagai tokoh baru – bukan sekedar pasangan hidup, seorang kekasih, atau seorang teman, tapi sebagai ibu atau ayah. Kita akan tersenyum melihat pasangan kita bergumul dengan anaknya, mengajarinya berkendara, atau menjelaskan kepadanya mengapa tidak boleh menyakiti binatang. Melihat pasangan kita menjadi seorang ayah atau ibu – kadang terlihat penyabar, kadang bodoh, kadang lembut, kadang melawan – membuat kita bertambah mencitainya.
Sumber